Keanekaragaman hayati di Indonesia


Informasi data tentang kekayaan dan keanekaragaman hayati di Indonesia sangatlah sedikit, kalaupun data tersebut tersedia pasti tahun informasinya sudah cukup tertinggal. Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi jika dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara megabiodiversity. Realita penyandangan gelar tersebut didukung oleh berbagai data kekayaan dan keragaman hayati di lapang yang disebabkan oleh pengaruh letak biogeografis Indonesia. Negara kita termasuk dalam kelompok ‘sepuluh besar’ negara-negara dengan kepemilikan jumlah spesies terbesar berdasarkan kelompok makhluk terpilih (mamalia, burung, amfibi, reptil, kupu-kupu, dan tumbuhan berbunga). Berdasarkan berbagai sumber yang dihimpun diketahui secara tidak pasti bahwa jumlah jasad renik (bakteri dan ganggang biru) di Indonesia ditaksir dan diwakili oleh 300 spesies. Sedangkan dugaan konservatif jumlah jenis fungi termasuk lumut kerak (Lichenes), jamur lendir (Myxomycota), dan jamur air (Oomycota) sebanyak 12.000 spesies. Adapun jasad renik lain yang termasuk dalam dunia Plantae yang ditemukan di negara kita berturut-turut sebagai berikut ganggang (Algae) sebanyak 1.800 spesies, lumut (Bryophyta) sebanyak 1.500 spesies, kelompok tumbuhan paku (Pterydophyta) sebanyak 1.250 spesies, kelompok tumbuhan biji (Spermatophyta) sebanyak 25.000 spesies (Sastrapradja dkk. 1989).
Kekayaan keanekaragaman hewan di Indonesia tercermin dari berbagai segi, seperti dari jumlah jenisnya diperkirakan sebanyak 300.000 jenis atau sekitar 15% fauna dunia terdapat di negara kita. Dari jumlah tersebut diprediksi sekitar 10% yang telah diidentifikasi dan diuraikan oleh para ahli. Berikut catatan jumlah kelompok hewan yang ditemukan di Indonesia yakni Protozoa sebanyak 3.500 spesies, cacing (Vermes) sebanyak 2.500 spesies, serangga (Arthrophoda) sebanyak 250.000 spesies, keong (Mollusca) sebanyak 6.000 spesies, ikan (Pisces) sebanyak 2.500 spesies, amfibi (Amphibia) sebanyak 1.000 spesies, reptil (Reptilia) sebanyak 2.000 spesies, burung (Aves) sebanyak 1.300 spesies, dan hewan menyusui (Mammalia) sebanyak 800 spesies (Sastrapradja dkk. 1989).
Besarnya khasanah keanekaragaman hayati Indonesia tidak perlu diragukan lagi, diperkirakan 10% dari semua jenis makhluk yang pada saat ini hidup dan menghuni bumi ini ditemukan di negara kita. Fakta lain yang mendukung menegaskan, padahal luas daratan negara kita tidak sampai 1/75 dari luas daratan di bentang muka bumi. Dengan tingginya keanekaragaman hayati maka semakin besar pula peluang pemanfaatannya bagi kelangsungan hidup manusia, terutama sebagai bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Video menggambarkan keragaman hayati di Gunung Halimun


1.  Contoh kekayaan hutan tropis di Indonesia

a.      Kekayaan Hutan Mangrove Indonesia.
Indonesia merupakan Negara  yang memiliki hutan mangrove terbesar di dunia. Meningkatnya jumlah populasi penduduk Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada menurunnya kualitas hutan mangrove. Kerusakan ekosistem mangrove  merupakan pemandangan  umum yang dijumpai pada daerah-daerah  yang memiliki hutan mangrove. Kepulauan Raja  ampat adalah salah satu daerah di Indonesia  yang masih memiliki  mangrove cukup baik.
Video :



b.      Hutan alam
Sebagai Negara tropis, Indonesia memiliki kekayaan hutan alam yang sangat mengagumkan. Salah satu wilayah dengan kawasan hutan alam terbaik dan masih terjaga adalah di wilayah Papua.  Sbagian orang bahkan menyebutnya sebagai wilayah dengan hutan alam terakhir yang dimiliki oleh bangsa ini.
Video :



1.    

0 comments: