Mengenal Periode Miocene, Pliocene, Pleistocene dan Holocene
MASA MIOCENE (23.8 juta–5.3 juta tahun yang lalu)
Sebagaimana masa Oligocene, padang rumput makin
meluas dan hutan menurun jumlahnya. Primata
muncul dan berkembang selama masa Miocene dan menyebar pada dunia yang
tua. Primata pertama yang ditemukan
fosilnya pada masa ini adalah Ramapithecus
(babon) dan kemudian diikuti oleh Pongo
(orang hutan) (BBC; Futuyma 1998).
Pada
periode Miocene, Angiospermae mulai terspesifikasi menjadi tanaman C3 dan C4
dan kembali menandai evolusi fotosintesis.
Kehadiran tanaman C4 berkaitan dengan terbentuknya anatomi Kranz dan
kemudian diikuti dengan fotosintesis CAM dengan enzim Rubisco. Kondisi ini menyempurnakan
hadirnya family Poaceae pada masa
sebelumnya dan menandai hadirnya tumbuhan xerofita.
Tumbuhan berkayu melimpah
pada periode ini (Herrera & Pellet
al. 2012). Hutan hujan sudah
menutupi Afrika Tengah dan Selatan, Asia Selatan dan Australia Utara. Hutan paratropikal banyak ditemukan di Cina
dengan dominansi tumbuhan Pinus, Picea,
Glyptostrobus, Fagaceaedan Lauraceae. Bioma gurun terbentuk di Asia tengah dan
barat. Bioma savana terbentuk di Amerika
Selatan pada awal Miocene dan berubah menjadi padang rumput pada akhir Miocene. Berdasarkan iklimnya bioma periode ini
terbagi menjadi:
- Bioma Dingin Basah - Bioma ini terdapat di Amerika Utara dan Selatan, Eropa Selatan, Afrika Utara dan Australia Barat Daya. Ciri bioma ini didominasi Pinus dan oak serta Arbutus, Rhus, dan Ceanothus.
- Bioma Sedang Hangat - Bioma ini terdapat di Amerika Utara dan Selatan, Afrika Selatan, Afrika Utara dan sebagian Cina. Ciri bioma berupa rawa Taxodium didominasi hutan musim Salix, Acer, Populus dan Quercus serta Arbutus, Rhus, dan Ceanothus
- Bioma Sedang Sejuk - Bioma ini pada masa Miocene terdapat pada sekitar lintang 300. Dominansi tumbuhannya adalah Alnus, Acer, Ulmus dan Quercus, Betula, Platanus, Tiliadan Pinaceae.
- Bioma Sedang Dingin - Bioma ini meupakan bioma Taiga. Kondisinya berupa daerah dingin, namun tidak di puncak lintang. Taiga periode ini terbentuk dimungkinkan karena daerah kutub pada masa tersebut memiliki suhu hangat. Didominasi tumbuhannya Pinus, Picea, Tsuga, dan Angiospermae musiman seperti Acer, Alnus, Jugulan, dan Betula
Periode masa dari: 23.8 juta
tahun lalu, sampai: 5.3 juta
tahun lalu
http://www.scotese.com
Gambar Fosil Poaceae dari masa sebelumnya (Tailor et
al. 2009)
Gambar Tundra
saat Miocene. Sebuah gambar intepretasi bagaimana bentuk tampilan daerah
Antartika dimasa Mid-Miocene. Semak dan belukar serta pepohonan mungkin tumbuh
di sepanjang daerah pantai Antartika (Sumber: NASA/JPL-Caltech/Dr.
Philip Bart, LSU) http://www.livescience.com/21011-antarctica-plant-life-warm.html
MASA PLIOCENE(5.2 juta–2.6 juta tahun yang lalu)
Dunia
pada masa Pliocene mirip dengan kondisi
bumi pada saat ini dimana utara dan selatan Amerika semakin dekat dan celah yang
ada tertutup peda masa ini. Pada awal Pliocene sekitar 5 juta tahun lalu,
lapisan es kutub utara terbentuk dan hilang secara fluktuatif bergantung pada
iklim. Dunia relatif lebih dingin pada
akhir masa Pliocene, es di kutub utara semakin permanen dan padang rumput dan
tundra terus tumbuh. Spesiasi manusia
terjadi pada awal masa ini.
Primata awal yang muncul adalah Hominidae, Ardipithecus ramidus yang
muncul di Afrka dan diikuti oleh beberapa species dari Australopithecus (BBC; Futuyma 1998).
Struktur
vegetasi antara masa Pliocene dengan masa Pleistocene relatif sama.
Bioma yang terbentuk masih relatif sama dengan masa sebelumnya. Di dataran
yang memiliki suhu hangat, biota yang terbentuk adalah tundra. Bagian selatan ekuator terjadi perluasan area
dengan dominansi Fagus sepanjang
pesisir pantai. Lapisan es di sebelah
utara ekuator akibat penurunan suhu bumi menyebabkan perubahan iklim. Selama
masa dingin di Eropa, vegetasi yang mendominasi adalah tumbuhan iklim sedang
yaitu Quercus, Corylus, Alnus, Fagus,
Carpinus dan tumbuhan berkayu iklim sedang. Pada saat es mencair dan suhu
menghangat, proporsi tumbuhan berubah menjadi dominansi Poaceae, Artemisia, Chenopodiaceae, Pinus dan Juniperus. Komposisi yang berbeda terjadi di Amerika utara. Saat
masa dingin didominasi oleh Oak dan Salix,
sedangkan pada masa hangat Abies,
Pinus, Taxaceae/Cupresaseae (Williams 2013).
Periode ini berlangsung dari:5.3 juta tahun lalu, sampai:2.6juta tahun lalu
http://fingerlakesfossilfarm.org
MASA PLEISTOCENE (2.6 juta–11.7 ribu tahun yang lalu)
Selama masa Pleistocenesungai es muncul dan hilang,
menghasilkan serial masa es selama masa hangat yang berselang. Setidaknya terjadi 20 siklus selama masa
ini. Selama masa es, suhu turun hingga 50C
lebih dingin dari saat ini dan lebih kering, selama kurun waktu tersebut dunia
diselimuti lapisan es. Ekspansi gurun dan pengaruh sungai es menyebabkan
dekstruksi batu-batuan dan menghasilkan badai gurun yang sangat lazim terjadi
pada masa ini. Spesies manusia terbentuk
pada masa ini (BBC).
Iklim menyebabkan sahara di Australia meluas dan
hutan basah berkurang. Amerika utara yang terhubung dengan bagian utara hingga
timur Asia menjebatani kedua daratan dimana Alaska dan Siberia terdapat saat
ini. Area lainnya selama masa es juga terhubung. Contohnya Jepang dengan
Peninsula Asia, New Guinea dengan Australia, dan Asia timur dengan Asia
tenggara. Kondisi ini memungkinkan
migrasi berbagai organisme antar daratan dan aneka spesies terdistribusi cukup
jauh. Organisme yang banyak bermigrasi antara lain mammoth, bison dan manusia. Distribusi hewan ini menjadi jalan bagi
distribusi tumbuhan yang menggunakan hewan-hewan sebagai agen pemencar. Proses
distribusi global berakhir seiring naiknya suhu. Organisme kemudian terisolasi
pada area tertentu pada akhir masa es.
Di Eropa dan Timur Laut Amerika, tumbuhan biota
hangat bergerak kearah utara dan menambah area biota taiga. Di Afrika
terjadi peningkatan populasi tumbuhan C4 pasca migrasi
global. Integrasi variasi tumbuhan
menjadi lebih seimbang. Perbedaan terbesar nampak di Afrika Utara yang memiliki
biota Stepa, yang didominansi tumbuhan xerofita dan hutan daerah panas,
sementara di luar area tersebut terdapat gurun sahara karena pengaruh penguapan
tinggi. Perubahan ekstrim suhu, peningkatan kadar C (dari metan) menyebabkan
banyak mamalia dan burung menjadi punah. Faktor kepunahan lainnya aktivitas perburuan
manusia saat itu. Kombinasi berbagai faktor tersebut membentuk biota saat ini
(Holocene) (BBC; Futuyma 1998;
Williams 2013).
Periode ini berlangsung dari 2.6juta tahun lalu,
hingga 11.7 ribu tahun lalu.
http://www.scotese.com
http://www.esd.ornl.gov
Gambar Thylacoleo, marsupial Australian pemakan daging yang sudah punah dan memiliki
ukuran sebesar leopard. Muncul pada
Pleistocene dengan struktur gigi carnifor. Photograph by Ghedoghedoand placed
into Wikimedia. Dalam Cowen (2013)
Gambar Migrasi global benua Amerika, hewan dari utara terdistribusi sebagian ke belahan selatan dan sebaliknya Diagram by Woudloper and placed intoWikimedia. Dalam Cowen (2013)
MASA HOLOCENE (11.7 ribu tahun yang lalu sampai sekarang)
Masa Holocene atau masa kini secara geologis
dimulai sejak 11,500 tahun lalu, dimana sungai es mulai menyusut. Penyusutan
ini menandai akhir masa es. Karakter yang tercipta adalah hutan yang luas dan
tersebar menggantikan es dan kemudian mulai berkurang akibat kebutuhan manusa
atas kayu bakar terhadap tumbuhan dan dimulainya masa bercocok tanam. Hutan banyak dibakar dan ditebang untuk
keperluan ini (BBC; Futuyma
1998).
Periode ini berlangsung mulai dari 11.7 ribu tahun lalu, hingga saat ini.
http://www.nationsonline.org
Gambar Sebaran Hutan diawal periode Holocene (Sumber: http://www.esd.ornl.gov)
Gambar Sebaran
bioma hari ini (sumber: www.iteachbio.com)
Gambar Hubungan
Biomas dan Latitude (Sumber: http://www.agen.ufl.edu/~chyn/age2062/lect/lect_28/40_38.GIF)
PUSTAKA
Cowen R. 2013. History of Life. Oxford: Wiley-Blackwell
Currano ED, Wilf P, Wing SL, Labandeira CC, Lovelock EC, Royer DL.
2008. Sharply increased insect herbivory during the Paleocene–Eocene
Thermal Maximum. PNAS 105: 1960-1964
Futuyma DJ. 1998. Evolutionary Biology, Third Edition. Sunderland: Sinauer Associatas Publisher.
Herrera CM, Pell O. 2002.
Plant Animal Interaction – An Evolutionary Approach. Oxford: Blackwell Science Ltd.
Gandolfo MA, Hermsen EJ, Zamaloa MC, Nixon KC, González CC, Wilf P, Cúneo NR, Johnson KR. 2011. Oldest Known Eucalyptus Macrofossils Are from South America. PLOS. http://www.plosone.org/article/info:doi/10.1371/journal.pone.0021084
Jardine P. 2011. Patterns in Palaeontology: The Paleocene–Eocene Thermal Maximum. http://www.palaeontologyonline.com/articles/2011/the-paleocene-eocene-thermal-maximum/
Gandolfo MA, Hermsen EJ, Zamaloa MC, Nixon KC, González CC, Wilf P, Cúneo NR, Johnson KR. 2011. Oldest Known Eucalyptus Macrofossils Are from South America. PLOS. http://www.plosone.org/article/info:doi/10.1371/journal.pone.0021084
Jardine P. 2011. Patterns in Palaeontology: The Paleocene–Eocene Thermal Maximum. http://www.palaeontologyonline.com/articles/2011/the-paleocene-eocene-thermal-maximum/
Labandeira CC, Rust J, Frankenhäuser H, Wilde
V. 2012. Testing for the Effects and
Consequences of Mid Paleogene Climate Change on Insect Herbivory. PLOS. http://www.plosone.org/article/info%3Adoi%2F10.1371%2Fjournal.pone.0040744
Levin DA. 2001. The Origin,
Expansion, and Demise of Plant Species.
New York: Oxford Univrsity Press.
Miller JM. 2011. Evolution of Mesozoic Angiosperms. http://www.gigantopteroid.org/html/systematics.htm
Stewart WN,
Rothwell GW. 2001. Paleobotany and The Evolution of Plant. Second Edition. New York: Canbridge University Press.
Svarney PB, Svarney
TE. 2010. The Handy Dinosaurus Answer Book. Second Edition. Canton: Visible Ink Press.
Wappler
T, Labandeira CC, Rust J, Frankenhäuser H, Wilde V. 2012. Testing for the Effects and Consequences of
Mid Paleogene Climate Change on Insect Herbivory . PLOS. Http://www.plosone.org/article/info%3Adoi%2F10.1371%2Fjournal.pone.0040744
Williams JW.
2013. Quaternary Vegetation
Distribution dalam Encyclopedia of Paleoclimatology and Ancient Environments.
Kluwer: Academic Publisher Earth Science Series.
0 comments: